Kita Bukanlah Makhluq Yang Pandai Bersyukur

Alkisah, ada seorang mandor bangunan yang memanggil anak buahnya disebuah gedung yang sedang mereka bangun, sang mandor sudah 3x memanggil anak buahnya namun tidak juga menyahut, lalu sang mandor menjatuhkan uang 10rb tepat didepan anak buahnya(dengan harapan agar anak buahnya mendongak keatas).

Namun anak buahnya mengambil uang tersebut tanpa menengadah keatas sekedar mengucap terima kasih kepada orang yang telah menjatuhkan uang tersebut, tak juga menengok, sang mandor lalu menjatuhkan lagi uang 100rb namun anak buahnya tak kunjung mendangak keatas, anak buahnya malah mengambil uang tersebut dengan rasa girang.

Merasa upayanya agar anak buahnya mau mendangak keatas tidak berhasil, lalu sang mandor menjatuhkan kerikil tepat dikepalanya, lalu seketika itu juga anak buahnya langsung mendangak keatas, dan disadarilah bahwa yang menjatuhkan kerikil ke kepalanya itu ternyata mandornya, dia baru sadar bahwa yang menjatuhkan uang 10rb dan 100rb tadipun juga mandornya.

Seketika itu juga dia langsung meminta maaf kepada mandornya.Saudaraku! Terkadang kita diberikan rizki berkali-kali agar kita mau bersyukur serta mendongak keatas, namun kita mengabaikan pemberi rizki tersebut, kita merasa bahwa kita sedang beruntung dan tidak perlu berterimakasih kepada siapapun termasuk Allah SWT sang pemberi rizki.

Kita baru mendongak keatas bila kita dikasih musibah oleh Allah SWT.Disaat kita sakit, kita susah, kita baru ingat padanya.Sedangkan bila kita terus dikasih nikmat, kita lupa dan lalai untuk mendongak keatas, kita lupa bersyukur kepada ALLAH SWT.

Dan pada hakikatnya, nikmat itu adalah ujian.Siapa yang pandai bersyukur, Allah SWT akan tambahkan baginya nikmat2 lainnya.

Comments