Pengalaman Naik Keretaapi Dari Stasiun Kebumen

Jalan-Jalan.Kebumen adalah kota kelahiran mamahku, setelah hampir 3 minggu lebih merayakan hari raya idul fitri,kita berdua (aku dhara, dan adikku amanda)akhirnya dengan rasa berat dan sedih harus meninggalkan kampung nenek dan kakek untuk kembali ke kota dimana tempat kami tinggal saat ini, yaitu bekasi..
Untuk kembali ke bekasi, kita sekeluarga naik keretaapi dengan tiket yang sudah ayah pesan 3 bulan sebelumnya, dari rumah nenek ke stasiun kebumen jaraknya cukup jauh dan tidak ada yang namanya angkot seperti dibekasi, dan akhirnya untuk sampai ke stasiun kebumen kita men-charter mobil tetangga, dengan bayar 100.000 rupiah akhirnya kita sampe didepan stasiun.

Sesampai distasiun kami sekeluarga melakukan check-in dengan menunjukkan karcis boarding pass dan kartu identitas, sampailah kami didalam area stasiun, jam sudah menunjukkan pukul 05;20 sore, itu artinya kereta yang akan kita naiki 15 menit lagi menurut jadwal akan sampai dan berhenti distasiun kebumen, karena kita sekeluarga kebagian tiket tempat duduk digerbong 8, alhasil kita sekeluarga harus nunggu kereta dipinggir sawah yang belum ada atap dan lantainya.
Stasiun kebumen ini memang stasiun kelas kecil, namun penumpang yang naik dan turun distasiun ini cukup banyak, selain melayani Kereta kearah jakarta dan bandung, stasiun kebumen juga melayani penumpang yang mau berangkat kearah jawa timur dan kota-kota dijawa tengah lainnya.
Panjang peron ditasiun kebumen ini hanya mampu menampung 4 gerbong ketetaapi, alhasil kita sekeluarga yang kebagian jatah digerbong 8 harus berjuang keras untuk bisa naik.

Untungnya, manajemen perkeretaapian sekarang sudah berubah drastis sehingga kita gak perlu harus berdorong-dorongan untuk naik.

Kereta yang akan kita tumpangi sudah tiba, kereta Kutojaya Utara namanya,,  dan alhamdulilah kami bisa naik dan selamat. Selamat tinggal stasiun kebanggaanku, sampai jumpa dilain kesempatan.

Comments