Tekno.Bahaya Asal Share Konten di Medsos.Tahukah sobat liandhara, bahwa 8 dari 10 orang didunia pasti punya akun social media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan social media berbasis chat yaitu Whatsapp.
Seperti namanya " Sosial Media atau media Sosial" yang biasa disingkat Sosmed dan Medsos adalah gaya komunikasi dan pergaulan diera digital, hanya dengan sekali klik, ucapan seseorang di salah satu media sosial akan tersebar sangat cepat dan sangat luas sekali jangkauannya karena media sosial berada dalam jaringan internet WWW.
Ucapan yang selanjutnya di sebut sebagai " update status" akan menjadi viral dan tersebar keseantero jagat maya apabila status tersebut mengandung unsur SARA, P*rn*grafi, dan kekerasan fisik, kalau yang terjadi itu adalah benar, bagaimana kalau itu hoax (berita bohong)?
Bukan hanya si pembuat status yang akan terkena hukum undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) Anda yang membagikan konten atau status tersebut pun akan kena hukumannya karena berperan menyebarkan berita hoax, konten pelecehan, konten p*rn*grafi, konten menghujat agama serta konten sensitif lainnya.
Seperti yang liandhara baca disitus bangka.tribunnews.com, seorang pria terancam 32 tahun penjara gara2 like dan share status orang di facebook, status tersebut tidak lain adalah status penghinaan terhadap raja thailand.
Dan baru-baru ini di Indonesia, seorang pria dicari polisi gara-gara menyebarkan berita kriminal tentang kasus mutilasi sehingga status facebook tersebut menjadi viral serta banyak warga yang resah, padahal berits yang ia sebarkan di facebook cuma niat becanda, namun polisi tetap memprosesnya karena terlanjur meresahkan warga dengan berita hoax'nya.
Serta masih banyak kasus lain, seperti seorang blogger dari kutoarjo jawa tengah yang dipenjara gara-gara ikut mengupload dan menyebarkan foto tak senonoh di blog pribadi miliknya.
Mestinya, sobat liandhara mesti bijak dan berhati-hati dalam menggunakan sosial media, jadikan social media hanys untuk menyebarkan konten yang bermanfaat, jangan like dan share bila hanya status bohong.
Seperti namanya " Sosial Media atau media Sosial" yang biasa disingkat Sosmed dan Medsos adalah gaya komunikasi dan pergaulan diera digital, hanya dengan sekali klik, ucapan seseorang di salah satu media sosial akan tersebar sangat cepat dan sangat luas sekali jangkauannya karena media sosial berada dalam jaringan internet WWW.
Ucapan yang selanjutnya di sebut sebagai " update status" akan menjadi viral dan tersebar keseantero jagat maya apabila status tersebut mengandung unsur SARA, P*rn*grafi, dan kekerasan fisik, kalau yang terjadi itu adalah benar, bagaimana kalau itu hoax (berita bohong)?
Bukan hanya si pembuat status yang akan terkena hukum undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) Anda yang membagikan konten atau status tersebut pun akan kena hukumannya karena berperan menyebarkan berita hoax, konten pelecehan, konten p*rn*grafi, konten menghujat agama serta konten sensitif lainnya.
Seperti yang liandhara baca disitus bangka.tribunnews.com, seorang pria terancam 32 tahun penjara gara2 like dan share status orang di facebook, status tersebut tidak lain adalah status penghinaan terhadap raja thailand.
Dan baru-baru ini di Indonesia, seorang pria dicari polisi gara-gara menyebarkan berita kriminal tentang kasus mutilasi sehingga status facebook tersebut menjadi viral serta banyak warga yang resah, padahal berits yang ia sebarkan di facebook cuma niat becanda, namun polisi tetap memprosesnya karena terlanjur meresahkan warga dengan berita hoax'nya.
Serta masih banyak kasus lain, seperti seorang blogger dari kutoarjo jawa tengah yang dipenjara gara-gara ikut mengupload dan menyebarkan foto tak senonoh di blog pribadi miliknya.
Mestinya, sobat liandhara mesti bijak dan berhati-hati dalam menggunakan sosial media, jadikan social media hanys untuk menyebarkan konten yang bermanfaat, jangan like dan share bila hanya status bohong.
Comments
Post a Comment