Health.Gaya hidup modern tampaknya semakin menggeser pola hidup sederhana yang selama ini dipertahankan oleh nenek moyang kita, jika dahulu nenek moyang kita meminum air dari tempayan maupun kendi untuk mendapatkan effek dinginnya, kini untuk mendapatkan air sejuk dan nyess ditenggorokan tidak perlu menunggu air menjadi dingin didalam kendi.
Cukup hanya bermodal uang 100 hingga 200rb untuk membeli dispenser, kita sudah bisa menikmati air dingin dan panas tanpa harus menunggu lama.
Adalah ibu Novanti yang jeli memanfaatkan perkembangan teknologi ini, dengan berbekal uang 200rb hasil kuli cuci seminggu, ibu novanti membeli sebuah dispenser bermerk (dirahasiakan merknya), sesampainya dirumah, dispenser tersebut dia buka dan dituangkan galon air isi ulang, selang beberapa saat ibu novanti'pun menyalakan tombol on merah dengan maksud untuk mendapatkan air panas.
Selang beberapa menit ibu novanti meyakini air yang didispenser tersebut sudah sangat panas, dengan sigap karena sudah saking hausnya ibu novanti membuka keran agar airnya turun kedalam gelasnya yang sangat tebal, begitu air sudah penuh, bu novanti bergumam dalam hati, " saking dinginnya nih air, kok uap dinginnya macam es salju aja" tanpa pikir panjang, ibu novanti langsung meminumnya.
Lantas apa yang terjadi saudara-saudara? Mulut ibu novanti melepuh yang amat sangat parah hingga lidahnya tidak bisa bicara, akhirnya dengan bantuan tetangganya, bu novanti dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan, saat sang dokter bertanya kenapa ibu novanti meminum air yang sangat panas, ibu novanti menjawbnya dengan secarik kertas yang bertuliskan " Saya minum air dari dispenser, saya kira itu air dingin ternyata air panas".
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ibu sety novanti ini adalah " Hati2 saat minum air dari dispenser, kalau salah persepsi bisa celaka.!
Cukup hanya bermodal uang 100 hingga 200rb untuk membeli dispenser, kita sudah bisa menikmati air dingin dan panas tanpa harus menunggu lama.
Adalah ibu Novanti yang jeli memanfaatkan perkembangan teknologi ini, dengan berbekal uang 200rb hasil kuli cuci seminggu, ibu novanti membeli sebuah dispenser bermerk (dirahasiakan merknya), sesampainya dirumah, dispenser tersebut dia buka dan dituangkan galon air isi ulang, selang beberapa saat ibu novanti'pun menyalakan tombol on merah dengan maksud untuk mendapatkan air panas.
Selang beberapa menit ibu novanti meyakini air yang didispenser tersebut sudah sangat panas, dengan sigap karena sudah saking hausnya ibu novanti membuka keran agar airnya turun kedalam gelasnya yang sangat tebal, begitu air sudah penuh, bu novanti bergumam dalam hati, " saking dinginnya nih air, kok uap dinginnya macam es salju aja" tanpa pikir panjang, ibu novanti langsung meminumnya.
Lantas apa yang terjadi saudara-saudara? Mulut ibu novanti melepuh yang amat sangat parah hingga lidahnya tidak bisa bicara, akhirnya dengan bantuan tetangganya, bu novanti dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan, saat sang dokter bertanya kenapa ibu novanti meminum air yang sangat panas, ibu novanti menjawbnya dengan secarik kertas yang bertuliskan " Saya minum air dari dispenser, saya kira itu air dingin ternyata air panas".
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ibu sety novanti ini adalah " Hati2 saat minum air dari dispenser, kalau salah persepsi bisa celaka.!
Comments
Post a Comment